Friday, November 27, 2015

DEFINISI INTERFACE PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

INTERFACE

Antarmuka (Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka (Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.Interface, berfungsi untuk menginput pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara menyeluruh / step by step sehingga pengguna mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem. Yang terpenting adalah kemudahan dalam memakai / menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan / membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan
  • Tujuan Interface
Tujuan sebuah interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa merupakan alat tertua (barangkali kedua tertua setelah gesture) yang dipakai orang untuk berkomunikasi sehari-harinya. Praktis, semua pengguna komputer dan Internet (kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar membaca) dapat mengerti tulisan.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
  1. Kurang organisasi yang wajar
  2. Kurangnya perencanaan yang memadaI
  3. Kurang personil yang handal
  4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

PERAN INTERFACE TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda. Untuk itu Berikut ini kami akan menjelsakan bagaimana alur pembentukan subsistem
Pembentukan Subsistem :
1. Factoring (Pengunsuran)
– Dalam pembentukan subsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiri dari banyak subsistem).
– Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan.
– Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem.
– Batasan(boundary) daninterface disetiap sub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan semua subsistem adalah keseluruhan. Contoh factoring yaitu: Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tapi ada terlalu banyak detil didalam sistem untuk dipelajari seluruhnya sekaligus secara cermat.
2. Simplifikasi(Penyederhanaan)
– Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuahi nterface disebut jalinan antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian.
– Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface. mengandung sebuah jalur komunikasi.
– Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasii nterface dan komunikasi antar sistem(subsistem-subsistem). Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1) dimana = banyaknya subsistem dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka banyaknya jalinan= ½*4*(4-1) = 6.
3. Cluster (gugus)
– Tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface dalam gugus database. Jalur interface dari gugus database sebuah subsistem kegugus database subsistem lainnya.
– Sebuah database mengadakan interface dengan program komunikasi data ini melalui interface dbms
– Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhanakan pola interface (program-program mengakses atau menggunakan) database antar subsistem.
4. Decoupling (pemisahan)
– Metode ini digunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangat ketat. Contoh: subsistem persediaan (bahan baku) dan subsistem produksi.
– Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk: menghindari penundaan dalam produksi, terlalu cepatnya datang bahan baku, tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan

Contoh Interface Sistem Manajemen Informasi adalah Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Badan Kepegawaian Propinsi Bali

 
Sumber :
http://muhamadjaelani35.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-interface.html
https://adekdik.wordpress.com/2010/04/23/percantik-form-di-vb-net/
http://utamibiran.blogspot.co.id/2015/11/interface-pada-sim.html
http://informasi-sim.blogspot.co.id/2010/04/konsep-sistem-informasi-manajemen-sim.html
https://frawyerify.wordpress.com/2015/11/22/interface-sistem-informasi-manajemen/

0 comments:

Post a Comment