Inggris sempat dilarang mengirimkan wakil mereka ke kompetisi Eropa selama lima tahun sebagai hukuman atas tragedi Heysel pada 1985 silam.
UEFA selaku otoritas sepakbola tertinggi Eropa pernah menjatuhkan hukuman larangan bertanding bagi klub-klub asal Inggris di level kontinental dan itu benar-benar terjadi pada 2 Juni 1985.
Keputusan tersebut diterapkan UEFA menyusul insiden kelam yang terjadi di Heysel Stadium, Brussels di Belgia empat hari sebelumnya. Kala itu muncul kericuhan dalam laga final Liga Champions antara Liverpool dan Juventus.
Sebelum pertandingan dimulai, sekelompok pendukung Liverpool merangsek dan menerobos pagar yang memisahkan mereka dengan suporter lawan, kemudian melancarkan serangan pada para pendukung Juventus.
Banyaknya suporter Liverpool yang memanjat pemisah akhirnya membuat tembok pemisah pun runtuh dan menimpa kerumunan fans Juventus, mengakibatkan adanya 39 korban jiwa serta sekitar 600 lainnya luka-luka.
Buntut dari aksi brutal hooligans tersebut, Federasi Sepakbola Inggris (FA), dengan tekanan dari perdana menteri Britania Raya kala itu Margaret Thatcher, langsung melarang klub-klub anggotanya berpartisipasi di Eropa yang kemudian diikuti oleh putusan dari pihak UEFA.
Meski awalnya UEFA tak mengumumkan batas waktu mengenai lamanya hukuman tersebut diaplikasikan kepada klub-klub Inggris, pada akhirnya larangan bertanding tersebut hanya berlangsung lima tahun dengan pengecualian bagi Liverpool yang harus menjalaninya hingga enam tahun karena menjadi penyebab utama insiden.
Sejak saat itu, wakil Inggris baru mampu empat kali berjaya merengkuh trofi Liga Champions, yakni ketika Manchester United juara pada edisi 1998/99 dan 2007/08, Liverpool pada 2005 lalu, serta yang terakhir Chelsea pada musim 2011/12.
0 comments:
Post a Comment