Anak benua India merupakan tanah tempat
kebudayaan Weda, Buddha, Jaina lahir. Di sebelah utara terdapat sungai–sungai
besar seperti Indus, Gangga, Yamna, dan Brahmaputra yang memiliki lembah-lembah
subur. Di lembah-lembah subur inilah lahir peradaban Hindu muncul. Penduduk
Lembah Indus adalah bangsa Dravida yang berkulit hitam. Peradaban Lembah Indus
mengalami kemunduran ketika bangsa Arya dari Asia Tengah melakukan invasi.
Persebaran bangsa Arya dibedakan atas dua periode: masa Weda Awal dan masa Weda
Akhir. Pada masa akhir ini itu bangsa Arya mulai membangun system agama Weda
(Hindu) dan pemerintahan (politik).
Sementara itu, agama Buddha lahir dari
Sidharta Gautama, putra Raja Suddodhana dari Kapilawastu. Setelah dewasa,
Sidharta pergi dari istana dan meninggalkan segala Bentuk kesenangan duniawi.
Ia berguru pada sejumlah rahib. Ketika tiba di Desa Gaya, di Lembah Sungai
Gangga, Siddharta menjadi seorang Buddha. Setelah itu ajaran Buddha mengalami perkembangan:
Buddha Mahayana dan Hinayana. Pengaruh Buddha pun meluas hingga Cina, Jepang,
Indocina, dan Indonesia. Sekitar awal tarikh masehi, telah terjadi hubungan
dagang antara India, Indonesia Indocina, dan Cina.
Hubungan dagang ini berkembang menjadi
hubungan politik, agama, dan budaya. Hubungan itu didukung oleh kronik-kronik
dari Cina, Yunani, Arab, India, Indocina, dan kitab serta prasasti dalam
negeri. Dari sumber-sumber itu dapat disimpulkan: persebaran agama dan budaya
Hindu-Buddha dari India ke Indonesia berawal dari perdagangan.
Ada lima teori tentang pihak-pihak yang
berjasa menyebarkan Hindu dan Buddha di Indonesia. Pihak pertama adalah kaum
brahmana dan rahib dari India. Pihak kedua adalah para pedagang India (waisya).
Pihak ketiga adalah kaum sudra yang melarikan diri dari India ke Indonesia.
Pihak keempat adalah golongan ksatria India yang melarikan diri ke Indonesia
karena takut dikejar-kejar oleh musuh. Dan pihak kelima dalah orangorang Indonesia
sendiri, yang sebelumnya pernah mengunjungi India. Keterkaitan antara perdagangan
dan persebaran Hindu Buddha mengakibatkan pusat pusat perdagangan di Indonesia
menjadi pusat Hindu-Buddha, terutama di Jawa, Bali, dan Kalimantan; sementara Sumatera
merupakan pusat Buddha.
Pengaruh Hindu-Buddha terhadap
perkembangan agama di Indonesia terlihat dari praktik dan tempat peribadatan
(candi). Sedangkan pengaruh dalam bidang kebudayaan terlihat dari bangunan
fisik (stupa, candi, keratin), karya sastra (kitab, prasasti, wayang), seni
rupa (relief, makara, arca), serta seni tari dan musik. Kesemuanya itu
mengalami proses akulturasi dan sinkretisasi sesuai zamannya.
SUMBER : http://ssbelajar.blogspot.com/2012/05/rangkuman-perkembangan-hindu-budha-di.html
Udah dimasukin kok bro :)
ReplyDelete